Namun, mereka ditemukan selamat setelah terjebak selama hampir tiga hari. Kisah selamatnya Tilin menjadi cerita yang sangat menarik. Bocah berusia 16 bulan tersebut selamat dari guncangan gempa dan sanggup bertahan di antara reruntuhan rumahnya yang ambruk, tanpa makan dan minum selama 68 jam.Tilin ditemukan tergolek di dekat tubuh orang tuanya yang tewas.
Bayi malang tersebut berhasil diselamatkan seorang kru televisi Australia yang meliput di sana. Saat meliput, reporter tersebut mendengar suara tangis di balik reruntuhan.Dia pun langsung bergerak meminta bantuan orang lain untuk membongkar puing-puing reruntuhan.Yang menakjubkan, kondisi Tilin sangat sehat dan hanya tampak luka goresan beberapa bagian tubuhnya. Saat berhasil dikeluarkan dari puing-puing,Tilin langsung didekap sang paman, Frantz.
Dia berjanji akan mengangkat Tilin sebagai anaknya dan mengasuhnya seperti putra kandung.Apalagi, seperi ribuan ayah di Haiti, Frantz harus kehilangan anaknya karena menjadi korban gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) yang mengguncang Haiti pada Selasa (12/1) sore. Yang menyedihkan, Frantz juga kehilangan istri yang tengah mengandung. “Saya akan menganggapnya sebagai anak saya sendiri.
Anak saya meninggal karena gempa,”ucap Frantz. Bocah lain yang diberkahi keajaiban adalah Claude. Anak berusia dua tahun ini ditemukan selamat setelah terperangkap dalam puing-puing bangunan rumahnya selama dua hari.Dia diselamatkan tim SAR gabungan Spanyol dan Belgia. Seolah tidak terjadi apaapa, Claude langsung tersenyum lebar saat dipertemukan kembali dengan kedua orang tuanya, Redjeson Daphnee Plaisin dan Reginald Claude.
Upaya penyelamatan Claude berjalan lama dan memerlukan kesabaran karena dia terjebak di puing-puing yang nyaris roboh. Salah satu anggota tim penyelamat Félix del Amo sampai harus mendorong beberapa kali tubuh Clude dari reruntuhan. Suasana penyelamatan semakin tegang karena Claude ketakutan.Kepala tim SAR Spanyol Juan Carlos Abad meminta anggota timnya untuk bertindak sangat hati-hati saat hendak mengevakuasi korban di rumah Claude.
Abad juga meminta timnya untuk berusaha sekuat tenaga karena dia meyakini ada korban selamat yang masih terjebak di rumah Claude. “Sebelum penyelamatan, malamnya saya sudah mengatakan kepada tim bahwa kondisi rumah tersebut sangat berbahaya karena ada air yang bocor. Kami tidak mendengar suara apa pun dari rumah itu,tapi kami yakin masih ada orang selamat di sana,”paparnya.
Tim SAR Spanyol merupakan gabungan dari berbagai profesi seperti pemadam kebakaran, pemanjat gunung hingga penyelam. Rata-rata mereka memiliki pengalaman selama puluhan tahun sebagai tim penyelamat.Felix, misalnya, sudah menjadi anggota tim SAR selama 14 tahun terakhir. Sementara itu, Girly yang berusia 64 tahun berhasil diselamatkan setelah terjebak di reruntuhan Hotel Montana selama lebih dari 50 jam.
Semula Girly mengaku putus asa dan sempat pasrah, tapi pertolongan akhirnya datang juga kepadanya. Ditemukannya Tilin, Claude, dan Girly langsung menghidupkan kembali semangat tim SAR dalam mencari kemungkinan korban selamat. Tim SAR dari Inggris bahkan meyakini bisa menemukan korban selamat di beberapa rumah karena mereka mendengar suara tangisan.
sumber : seputar-indonesia.com
0 komentar:
Post a Comment